Sejarah Lampu LED

LED

Sejarah Lampu LED

LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode.LED merupakan salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan kita saat ini.LED banyak digunakan seperti untuk lampu dirumah, rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator, LCD, dan sebagainya.Mengapa LED lebih banyak digunakan sekarang ini? hal ini dikarenakan konsumsi daya yang dibutuhkan LED tidak terlalu besar dan memiliki beragam warna.

Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang dibuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya.LED merupakan temuan lain setelah dioda.Memiliki struktur yang sama dengan dioda, akan tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Sejarah Lampu LED

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.

Tak hanya sebatas itu,LED  juga dikenakan untuk menghiasi dan memperindah penampilan jam tangan.Hal ini dimaksudkan untuk melihat waktu dengan mudah pada kondisi gelap.Meskipun sekarang ada gas tritium yang digunakan untuk menerangi jam tangan meskipun dalam gelap, LED masih digunakan oleh sebagian produsen jam tangan sebagai indikatornya.

Sejarah Lampu LED

Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah.
Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.
Sumber : Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *