Sejarah Sepatu Reebok

reebok

Sejarah Sepatu Reebok

Sejarah Sepatu Reebok

Pada tahun 1890, Joseph William Foster, yaitu seoran pengrajin sepatu menciptakan sepatu yang memiliki duri di dalamnya dan kemudian pada tahun 1895, ia berhasil membuat sepatu untuk para pelari kelas atas.Ia membuatnya dengan tangan di perusahaannya JW Fosters And Sons.

Pada tahun 1924, JW Fosters And Sons membuat sepatu lari yang diperkenalkan di olimpiade musim panas.Peristiwa itu dirayakan dalam film Chariots Of Fire.Kemudian di tahun 1958, cucu dari JW Foster memutuskan untuk membuka cabang dan membentuk sebuah perusahaan baru yang mereka sebut REEBOK.Mereka memilih nama REEBOK yang berarti Gazelle atau Rusa Afrika karena mereka ingin menggambarkan kecepatan, gaya, dan talenta.Meskipun sepatu buatan mereka laku di Inggris, mereka masih banyak mengalami kesulitan mendapatkan perhatian dunia.

Di tahun 1979, pada acara pameran perdagangan Internasional di Chicago, Paul Fireman yang merupakan pengusaha alat olahraga tidak sengaja memperhatikan merk Reebok dan meilhat potensi besar dalam merk Reebok yang dinilainya memiliki kualitas tinggi.Fireman merasa bahwa kualitas sepatu tersebut akan membuat merk Reebok terkenal di Amerika Utara.Tanpa membuang-buang waktu, Fireman menegoisasi kesepakatan untuk lisensi dan mendistribusikan merk Reebok ke Amerika Serikat dan pada saat itulah Reebok lahir.

Sejarah Sepatu Reebok

Di tahun yang sama pula, Fireman memperkenalkan tiga sepatu lari reebok ke pasar.Ia memiliki keyakinan terhadap produk yang dihargainya $60 akan laku di pasaran, meskipun produknya hanya sepatu lari yang merupakan paling mahal di pasaran pada saat itu.Pada tahun 1981, Reebok Amerika Serikat telah menghasilkan lebih dari $1,5 juta dalam penjualan dan ini semua dilakukan dengan menjual sepatu sederhana.Sebuah langkah dramatis yang ditempuh Reebok dimana pada tahun 1982 mereka telah meluncurkan sebuah sepatu atletik pertama yang khusus dirancang bagi perempuan.Ini merupakan sepatu khusus Aerobik pertama yang kemudian dinamakan dengan Freestyle.Langkah ini membantu Reebok merebut sebagian besar pangsa pasar di tahun 1980-an.

Kemudian di tahun 1989, Reebok telah membuat akuisisi dengan Rocport, yaitu perusahaan yang membuat penelitian untuk bahan dan teknologi dalam sepatu.Hal ini membuat Reebok makin unggul, Reebok memperkenalkan Pump ke dunia basket.Sepatu itu dirancang khusus untuk atlet bola basket.Sepatu ini menggunakan kantung udara yang dapat digelembungkan oleh pompa kecil berbentuk bola basket yang terletak di lidah sepatu, dan ketika ditekan akan mendorong katung sehingga sepatu ini konon dapat menambah daya pegas dan tungkai kaki.Sepatu ini dirancang untuk merebut pasar Nike Air.Meskipun penjualan perdananya mencapai harga $170 atau hampir dua kali lipat harga sepatu basket lainnya, Reebok tetap laku keras.Selama periode empat tahun mereka menjual lebih dari 20 juta pasang di seluruh dunia.

Sebagian penjualan terus menurun sepanjang tahun 90-an, Reebok kemudian mencari cara untuk memperoleh kembali pangsa pasar yang sedang didominasi oleh Nike.Setelah berbagai upaya gagal untuk mencapai hasil, Reebok memutuskan untuk mencari dukungan sebagai cara untuk meningkatkan brand awareness.Tahun 1991 pada ajang kontes Slam Dunk All Star weekend NBA, Rookie Boston Celtic Dee Brown dengan Reebok putih hitam dan pompa warna orange melakukan dunk yang selamanya akan diingat oleh fans basket NBA, dimana sebelum Brown melompat, dia membungkuk dan kemudian seakan akan dipompa Reeboknya.Ia melayang di udara untuk kemudian melakukan dunk sambil menutup mata dengan lengannya kemudian mendarat dengan membungkuk de depan seolah-olah mengempiskan pompanya.Setelah itu Reebok menjadi terkenal di kalangan remaja dimana-mana karena mereka merasa sepatu ini bisa meningkatkan permainan mereka ke tingkat pro.

Pada tahun 1996 mereka mengontrak rookie NBA Allen Iverson sebagai brand model.Sampai pada tahun 2000, Iverson berhasil mempromosikan merk Reebok baik dalam maupun luar lapangan.Dengan cepat Iverson menjadi superstar NBA, sepatunya yang dikenal sebagai “Answer” pun laku keras dalam waktu singkat dan membantu membawa Reebok kembali ke garis depan industri sepatu basket.Pada tahun 2001, Reebok membuat komitmen besar untuk Iverson dengan menandatangani kontrak jangka panjang yang menjamin Iverson sampai hari-harinya di NBA berakhir.

Sejarah Sepatu Reebok

Kemudian pada tahun 2005, selama NBA All Star weekend, Reebok memperkenalkan ATR New Pump.Sepatu ini didasarkan dari teknologi yang sama dengan “Pompa” edisi pertama, tapi kali ini pompa terletak pada pergelangan kaki luar sepatu yang membuat atlet mendapatkan letak kaki yang sempurna pada sepatu.Selam NBA All Star game 2005, superstar NBA Allen Iverson dan Yao Ming memamerkan sepatu New Pump kepada dunia.Selain Iverson dan Ming, superstar Steve Francis, Baron Davis, dan Jerome Williams juga mengenakan New Pump.

Tak lama setelah debut ATR New Pump, Reebok terguncang sekali lagi.Mereka dibeli oleh Adidas Salomon sebesar $ 3.780.000.000. Alasan untuk merger ini cukup jelas bagi semua orang di industri sepatu.Pertarungan Reebok dan Adidas terus menerus membuat mereka berada di tempat kedua di belakang perusahaan sepatu raksasa Nike.Mereka merasa bahwa dengan menggabungkan kekuatan, mereka mungkin dapat menggulingkan Nike dan menjadi produsen sepatu nomor satu di dunia.Tapi jalan mereka masih panjang sebelum membuahkan hasil.Pada tahun 2004, Nike memiliki kurang lebih 36% pangsa pasar di industri sepatu Amerika Serikat dimana Adidas dan Reebok gabungkan sekitar 21%.Dengan Reebok bergabung dengan Adidas, mereka mencari cara untuk mendapatkan kembali popularitas yang mereka alami pada tahun 90-an.Dengan terus membangun dan memasarkan produk sekitar superstar NBA, Reebok berharap akan segera kembali menjadi populer di antara Ballers di seluruh dunia.

 

Sumber : Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *